Ticker

6/recent/ticker-posts

Mengenal Tokoh Semar

Semar Badranaya
Semar Badranaya
uwong JAWA - TOKOH WAYANG - Siapakah Semar itu? Semar/Smara atau Semarasanta adalah pamong/parampara trah keturunan Witaradya (sejarah keturunan para raja). Semar adalah putra Batara Wungkuam, yang berarti Semar merupakan cucu Sanghyang Ismaya. Semar juga merupakan penjelmaan Sanghyang Ismaya, ya kakeknya sendiri.

Semar mempunyai sifat dan perwatakan; sabar, longgar, momong (menjaga/mengasuh), bicaranya mengandung fatwa nasehat atau petuah. Simak juga Arti Petuah Eyang Semar. Dalam cerita pedalangan, Semar dikenal sebagai manusia boga sampir, yaitu berbadan gemuk pendek, rambut berkuncung putih, mata rembes, hidung kecil, bibir cabik. Semar menikah dengan Dewi Kanistri yang merupakan putri Batara Hira keturunan Sanghyang Caturwarna putra Sanghyang Caturkanwaka.



Sepanjang hidupnya Semar selalu menjadi pamong/parampara trah keturunan witaradya bersama dengan Bagong, kemudian bertambah dengan Gareng dan Petruk. Ketiga temannya itu kemudian diakuinya sebagai putra angkatnya. Dalam keadaan sehari-harinya Semar berlaku sebagai panakawan biasa, tetapi bilamana perlu ia tidak segan-segan bertindak untuk membenarkan hal-hal yang tidak betul yang terjadi di Arcapada. Sebagai penjelmaan Sanghyang Ismaya, Semar juga memiliki kebebasan dan keleluasaan untuk datang ke Jonggringsaloka bertemu dengan Sanghyang Manikmaya, atau menemui Sanghyang Tunggal di Kahyangan Alang-alang kumitir.

Sebagai penjelmaan Sanghyang Ismaya, Semar berumur sangat panjang hingga mencapai ribuan tahun, hidup dari jaman Ramayana, Mahabharata, dan jaman Parikesit. Bahkan dalam lakon Wayang Madya, jaman Sri Jayabaya raja negara Mamenang, Semar masih dikisahkan tetapi sudah menjadi sangat tua sekali.


Post a Comment

0 Comments