Ticker

6/recent/ticker-posts

Arti MEMAYU HAYUNING BAWANA

Makna Memayu Hayuning Bawana
Memayu Hayuning Bawana
uwong JAWA - KEJAWEN - Memayu hayuning bawana merupakan salah satu falsafah hidup yang telah lama dikenal oleh masyarakat Jawa. Falsafah hidup ini diperkenalkan oleh seorang pujangga besar yang telah populer di kalangan masyarakat Jawa. Pujangga itu adalah Ki Ronggo Warsito.

Lantas apa arti atau makna dari falsafah memayu hayuning bawana tersebut?
Berikut sekelumit ulasannya:

Arti Memayu Hayuning Bawana

Kata Memayu berasal dari kata hayu/ayu yang berarti cantik, indah atau selamat. hayu/ayu mendapat awalan ma menjadi mamayu yang berarti mempercantik, memperindah atau menjadikan keselamatan. Hayuning berasal dari kata hayu/ayu dengan mendapatkan kata ganti kepunyaan ning (nya) yang berarti cantiknya, indahnya atau keselamatannya. Bila kedua kata tersebut dirangkai maka menjadi memayu hayuning yang bermakna mengusahakan suatu kecantikan, keindahan atau kebaikan dan keselamatan (kebahagiaan, kesejahteraan). Sedangkan kata bawana berarti dunia atau bumi. Jadi memayu hayuning bawana berarti kita berkewajiban untuk selalu mempercantik, memperindah dan menyelamatkan hidup dan penghidupan yang serba baik dan indah bagi semua yang ada di bumi ini.


Interpretasi dari memayu hayuning bawana ini menurut Suryo S. Negoro adalah melakukan hal yang benar demi keselamatan dan kesejahteraan dunia beserta seluruh isinya. Suryo mengatakan bahwa persepsi orang Jawa (uwong Jawa) memandang dunia ini cantik, indah. Dunia sebagai alam adalah ciptaan yang bagus yang berguna bagi manusia dan makhluk-makhluk hidup lainnya. Oleh karenanya alam harus diperlakukan, dijaga, dan dilindungi dengan cara sebaik-baiknya.

Lantas siapakah yang harus memayu hayuning bawana? Jawabnya tentu manusia. Karena manusia sebagai khalifah di muka bumi. Tuhan memberi otoritas bagi manusia untuk mengolah dan memanfaatkan bumi dan seisinya. Namun demikian pemanfaatan bumi dan seisinya jangan sampai merusak bumi dan isinya itu sendiri. Karena kalau sampai merusak bumi dan isinya berarti akan menciptakan bencana yang pada gilirannya akan merusak manusia itu sendiri.


Manusia tidak boleh melupakan bahwa keberadaannya di muka bumi tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan bumi itu sendiri. Untuk itu, sudah semestinya bahwa manusia sadar mereka mempunyai tanggung jawab moral untuk melestarikan keselamatan bumi, sehingga terjadi sinergi saling ketergantungan yang membawa kebaikan, kesejahteraan hidup di dunia.

Post a Comment

0 Comments