Ticker

6/recent/ticker-posts

Memahami Makna Ajaran ASTHA BRATA

Makna Ajaran Astha Brata
Astha Brata


uwong JAWA - Kejawen - Astha Brata pada masyarakat jawa juga merupakan salah satu falsafah jawa yang memiliki makna sangat luhur. Astha Brata diyakini sebagai ajaran kejawen yang bersumber dari wejangan Sri Rama kepada Gunawan Wibisana sebelum menjadi Raja Alengkapura hasil kemenangannya dari melawan Raja Rahwana. Juga ada yang meyakini bahwa Ajaran Astha Brata bersumber dari wejangan Sri Batara Kresna kepada Raden Arjuna setelah berhasil menjalani laku prihatin dengan bertapa.

Apa sih arti Astha Brata itu?

Astha Brata adalah sebuah ajaran pedoman atau pengendalian perilaku (brata) dalam kehidupan yang terdiri dari astha (delapan-angka sansekerta) macam anjuran. Berbagai literatur menyebutkan 8 ajaran perilaku ini meliputi watak 8 dewa, yaitu: Bathara Surya, Bathari Ratih, Bathara Ismaya, Bathara Indra, Bathara Bayu, Bathara Baruna, Bathara Brahma, dan Bathara Wisnu.

Namun pada pembahasan uwong JAWA kali ini, saya akan mengupas makna ajaran Astha Brata dari sudut pandang yang lain, yaitu Memahami Simbol Ajaran Astha Brata yang terdiri dari: Wanita, garwa, wisma, turangga, curiga, kukila, waranggana, dan pradangga.

1. Simbol Wanita

wanita (wanodya kang puspita)
Wanita (wanodya kang puspita)

Wanita (wanodya kang puspita) artinya adalah wanita yang cantik jelita. Wanita ini merupakan simbol kecantikan atau keindahan yang didambakan oleh orang banyak. Akan tetapi keindahan ini janganlah hanya yang tampak dari luarnya saja, melainkan juga harus tersirat dalam jiwa dan budi pekertinya yang luhur. Keindahan wanita inilah yang menjadi simbol cita-cita setiap manusia. Untuk mewujudkan cita-cita luhur atau mulia tersebut, manusia harus mau menjalani perilaku: Belajar, berusaha, bekerja, serta tidak putus asa, atau pantang menyerah.

2. Simbol Garwa

Garwa (sigaraning nyawa) artinya dalam keluarga antara suami dan istri harus mampu menjadikan satu kesatuan jiwa (dua raga satu jiwa). Siombol garwa ini menyiratkan pesan bahwa hendaknya setiap pribadi seseorang harus dapat bersatu dengan lingkungannya, saudaranya, tetangganya, masyarakatnya. Kehidupan di masyarakat senantiasa saling menghormati dan saling mengasihi satu sama lain, rukun, dan damai.

3. Simbol Wisma

Wisma atau rumah merupakan tempat kediaman keluarga. Rumah tidak pernah protes terhadap siapa yang menempatinya. Hal ini perlu dicontoh bagi manusia agar memiliki sifat tidak membeda-bedakan cintanya kepada siapa saja, baik itu sesama manusia, kepada hewan, kepada tumbuhan, dan kepada bumi yang dipijak sebagai tempat hidupnya. Agar tempat hidupnya selalu lestari maka kita harus menerapkan prinsip MEMAYU HAYUNING BAWANA.

4. Simbol Turangga

Turangga (tumpakaning para punggawa)
Turangga (tumpakaning para punggawa)
Turangga (tumpakaning para punggawa) biasanya dilambangkan dengan kuda. Kuda merupakan simbol kekuatan, kejantanan, kegagahan yang bisa dikendalikan oleh penunggangnya. Makna turangga ini adalah bahwa kita harus menyadari bahwa fisik atau raga, panca indera, dan nafsu senantiasa harus kita kendalikan dengan jiwa dan budi pekerti yang luhur sehingga tidak menjadikan kerusakan, pertikaian, permusuhan.

5. Bersambung..... SIMBOL AJARAN ASTHA BRATA

Post a Comment

0 Comments